Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si. selaku Rektor Universitas Pattimura telah menandatangani nota kesepahaman dengan Presiden Kaohsiung Medical University, Prof. Yi Ming Chen. Penandatanganan nota kesepahaman tersebut berlangsung di Ruang Rektor Universitas Pattimura pada Hari Sabtu, 1 Agustus 2015.
“Kehadiran Delegasi dari University Kaohsiung Medical University Taiwan ke Unpatti Ambon, dalam rangka membantu Unpatti, khususnya Fakultas Kedokteran sangatlah penting” kata Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si., disela-sela acara ramah tamah.
Dijelaskan, Penandatanganan MoU yang dilakukan disaksikan oleh Delegasi dari Kaohsiung Medical University diantaranya , Pro .Chun Hsiung, Prof Lie Kwan, Prof Hafids, Prof Paul Tahalele dan Prof Arifin dari Universitas Airlangga Surabaya.
Menurut Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si., nota kesepahaman yang baru ditandatangani akan ditindaklanjuti lebih praktis dengan proses pembelajaran di Fakultas Kedokteran, Riset dan Proses pengabdian dengan operasi-operasi. Nota kesepahaman ini sangat penting karena Kaohsiung Medical University, adalah salah satu Universitas yang cukup terkenal di Taiwan, dengan demikian diharapkan Unpatti dapat belajar dan mendapat banyak pengetahuan baru, terutama pada kesehatan, tambahnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Prof Lie Kwan selaku anggota Tim Intelektual Kaohsiung Medical University menjelaskan, kerja sama ini akan memudahkan sarjana S1 dari Unpatti yang ingin melanjutkan studi ke jenjang S2 atau S3 di Kaohsiung Medical University. Selain itu, bisa juga untuk pengobatan di sana atau untuk melakukan penelitian bersama.
Prof. Lie Kwan mengungkapkan, kerja sama Universitas Pattimura-Kaohsiung Medical University akan berlangsung selama lima tahun ke depan, dan bisa diperpanjang bila kedua pihak menginginkannya.
Selain untuk studi S2 dan S3, dalam kesepakatan juga disebutkan kerja sama ini bergerak di bidang kedokteran bedah di Ambon dan pulau-pulau di sekitarnya
Di tempat yang sama, Ketua Presidium Ikatan Ahli Bedah Indonesia, Prof. Dr. Paul Tahalele menjelaskan MOU yang dilakukan bergerak di dalam bidang pendidikan sangatlah penting sekali, karena di Indonesia kekurangan dosen.
“Nantinya ada dosen terbang dari Kaohsiung Medical University Taiwan bisa mengajar di Unpatti sambil supervisi Rumah sakit,” jelasnya.
Selain itu, bisa juga lulusan dari Unpatti yang pandai untuk mengambil S2 dan S3 bisa bersekolah di Kaohsiung Medical University Taiwan dengan mendapatkan beasiswa.
Dengan adanya MoU ini, tambahnya, maka kesempatan ini dipakai untuk bidang Bedah, kalau ada Dokter maupun perawat yang mau dididik, Simposium, Workshop, dokter dari Taiwan bisa diundang.
Lie Kwan menambahkan, sebelum dengan Unpatti, Kaohsiung Medical University sudah bekerja sama dengan Universitas Airlangga dan Universitas Widya Mandala di Surabaya.