UNPATTI,- Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. M. J. Saptenno, S.H, M.Hum dalam sambutannya mengucapkan terimaksih kepada Pimpinan dan Pengelola International Office Universitas Pattimura (IO UNPATTI) yang telah menggagas kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat penting dan sebaiknya dilaksanakan secara teratur untuk menambah wawasan dari para Akademisi di Universitas Pattimura dan mungkin yang lainnya di Indonesia”, katanya.
Prof Saptenno menambahkan, Universitas Pattimura adalah sebuah Lembaga Pendidikan Tinggi yang berada di Provinsi Maluku dan melaksanakan kegiatan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat sebagai tugas utama dari suatu Perguruan Tinggi. Patut diakui bahwa, Unpatti sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi dalam melaksanakan seluruh tugas dan tanggungjawabnya. “Terdapat berbagai kekurangan, kelemahan hambatan dan tantangan, baik secara Internal maupun Eksternal” ujarnya. Lanjut, secara Internal, Sumberdaya Manusia sebagai pendukung utama perlu ditingkatkan kemampuannya khusus dalam Bidang Penelitian, sehingga mampu bersaing pada tataran Nasional maupun Internasional. Disamping itu berbagai infrastruktur pendukung yang ada seperti Laboratorium yang masih kurang memadai sehingga perlu dibenahi labih baik lagi diwaktu mendatang. Sedangkan secara Eksternal, berbagai hubungan kerjasama yang dibangun dengan membuat MoU di beberapa Universitas, baik di Asia, Australia, Eropa dan Amerika, tetapi belum terlaksana dengan baik karena berbagai kendala yang dihadapi.
Terkait dengan upaya untuk mendapatkan beasiswa Luar Negeri dari para Dosen dan juga Mahasiswa, ternyata salah satu kendala utama adalah penguasaan Bahasa Inggris secara baik. “Kami telah membuat program kursus Bahasa Inggris di Unpatti, untuk para Dosen dan Mahasiswa yang dilaksanakan oleh Pusat Studi Bahasa”, tutus Prof Saptenno. Disamping itu, materi dan proses test yang membutuhkan perhatian ekstra dari para Dosen dan Mahasiswa, untuk mempersiapkan diri secara baik. “Jadi dibutuhkan kesiapan yang matang dan harus ada kemauan atau keinginan yang kuat untuk Studi di Luar Negeri, sehingga mempersiapkan diri secara baik terkait Bidang Ilmu masing-masing”, pangkasnya.
Prof Saptenno berharap, kegiatan webinar saat ini dapat berlangsung dengan baik dan diwaktu mendatang dapat dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga bermanfaat bagi kita semua sesuai dengan agenda yang akan dibuat bersama.
“Webinar Education Fair 2020 merupakan salah satu implementasi dari Program Kerjasama dengan Institusi luar negeri, yang diprakarsai oleh Bidang Kerjasama Universitas Pattimura (Unpatti) melalui International Office”, ungkap Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi, Dr. Muspida, M.Si, Selasa (29 Juni 2020). Dalam masa Pandemi Covid-19, kita akan memprogramkan Webinar-webinar secara International dengan seluruh negera-negara yang telah membangun Kerjasama dengan Univesitas Pattimura. “Mungkin dibagi dalam skala Benua, dan saat ini Kerjasama sementara berlangsung dengan Benua Australia dan dari beberapa Perguruan Tinggi yang ada, terdapat dua Perguruan Tinggi yang terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan ini yakni Southern Cross University dan Charles Darwin University”, ujar Muspida.
Lanjut, Tema yang diangkat adalah bagaimana peluang untuk melakukan Kerjasama di Bidang Peningkatan Sumberdaya Manusia dan Membuat Proposal Penelitian dan Program Doktor Ph.D. “Bagaimana Peluang bagi dosen-dosen Unpatti untuk melanjutkan Studi Program Doktor di Australia”, tutur Muspida. Muspida berharap, kegiatan Webinar Education Fair 2020 dapat memberikan stimulan maupun respon yang baik kepada para peserta Webinar.
Tujuan dilaksanakannya Webinar Education Fair 2020 untuk mengimplementasi MoU dalam bentuk Kerjasama dengan Universitas diluar Negeri sekaligus membuka peluang bagi dosen-dosen Unpatti untuk melanjutkan Studi Program Doktor di Australia.
Kedepannya, dengan adanya Pandemi Covid-19, kita akan menyesuaikan pola pendidikan, pola perkuliahan dalam bentuk jarak jauh, sehingga minimal sudah ada modal dalam rangka mempersiapkan diri untuk peningkatan sumberdaya manusia, khususnya dengan universitas-universitas yang sudah bekerjasama. Saat ini kita sudah melakukan Kerjasama dengan, Australia, Thailand, Korea Selatan, China, sedangkan di Eropa yakni Jerman, Belgia, Belanda, termasuk Amerika dan Irland. “Sekalipun Kerjasama sudah kita tandatangani, tetapi kunjungan masih tertunda akibat Pandemi Covid-19”, katanya.
Muspida menambahkan, Webinar Education Fair 2020 bukan hanya diikuti oleh Perguruan Tinggi Unpatti saja, tetapi juga dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, dengan jumlah 165 peserta Webinar. Kedepan, kegiatan-kegiatan seperti ini harus diikuti oleh calon-calon Doktor, dosen-dosen ataupun mahasiswa. “Bukan hanya S3 dan S2 saja, tetapi mahasiswa S1 yang lulusan terbaik juga akan berpartisipasi dan mendapatkan peluang tersebut”, tandasnya.
Pada kesempatan yang sama disampaikan ibu Wilma Latuny, Ph.D selaku Ketua International Office menyampaikan bahwa Unpatti sudah melakukan Kerjasama dengan 4 (empat) Benua dengan 17 MoU yang sudah ditandatangani. Kali ini kegiatan dilaksanakan menggandeng dua Universitas yakni Southern Cross University dan Charles Darwin University di Benua Australia. “Jadi sesi yang dilakukan itu per Benua. Bulan Juli sesinya adalah Benua Eropa, dilanjutkan dengan pada bulan Agustus dan September dengan Benua yang berbeda dimana Unpatti sudah menandatangani MoU”, katanya. Lanjut, daftar Universitas Kerjasam per Benua dengan Universitas Pattimura :
- Benuas Asia yakni Guilin University of Electronic Technologi (Cina)., Daegu University of Electronic Technology (Korea Selatan)., Korea Maritime and Ocean University (Korea)., Lampang Rajabhat University (Thailand)., Kyungwoon University (Korea)., Kagoshima University (Jepang).
- Benua Eropa yakni Institut Francais Indonesia., National Rearch Tomsk State University (Rusia)., Roberth Bosch Stiftung Gmbh (Jerman)., HZ University of Applied Sciences (Belanda)., The University of Twente (Belanda)., Hochschule Nordhausen, University of Applied Science (Jerman)., University of Liege (Belgia)., University of Applied Science Konstanz (Jerman)., Industrial University of Tyumen (Rusia)., Vrije Universiteit Amsterdam (Belanda).
- Benua Australia yakni Southern Cross University (Australia)., Charles Darwin University (Australia).
- Benua Amerika yakni The University of British Columbia (Canada)., The University of Rhode Island (USA)
Harapannya, dapat memberikan kesempatan bagi Dosen-dosen Unpatti yang ingin melakukan penelitian bersama dengan Institui Mitra, dan juga kesempatan beasiswa bagi Dosen-dosen Unpatti melalui Australia Award.
Sertifikat