UNPATTI,- Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Pattimura bekerjasama dengan Forum Dosen Indonesia Maluku menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema “Pemuliaan Tanaman Untuk Sistem Pertanian Berkelanjutan Di Pulau-Pulau Kecil”, menghadirkan 3 Narasumber yakni Prof. Dr. Ir. Simon H. T. Raaharjo selaku Guru Besar Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian UNPATTI., Dr. Ir. Trikoesoemaningtyas, M.Sc dari Akademisi IPB dan Ahli Pemuliaan Tanaman Untuk Lingkungan Bercekaman serta Dr. Willy B. Suwarno, S.P, M.Si dari Akademisi IPB dan Ahli Pemuliaan Tanaman Bidang Biometrika, Selasa (9 Juni 2020).
Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. John Markus Matinahoru dalam wawancara menjelaskan, Seminar terkait Pemuliaan Tanaman Berkelanjutan Pada Pulau Pulau Kecil ini sangat penting mengingat Pemuliaan adalah salah satu program yang dilakukan untuk bagaimana memperbaiki genetik tanaman sehingga mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan agar mampu menghasilkan berproduksi secara optimal. Lanjutnya pada pulau-pulau kecil di Maluku, terdapat variasi agroklimat yang besar. Curah hujan yang cukup tinggi dengan periode panjang (7-8 bulan) di Maluku bagian Tengah hingga periode curah hujan pendek (2-3 bulan) di Maluku bagian selatan. Pada ekosistem seperti ini, manusia pulau hidup dan bertanam, dan melahirkan keragaman sistem pertanian lahan kering, baik menetap maupun ladang berpindah, dengan varietas-varietas lokal yang telah beradaptasi. Hampir sebagian besar sistem pertanian di Maluku adalah agroforestri berbasis tumbuhan perennial yang tumbuh alami (hutan) maupun ditanami, untuk itu lewat seminar ini Dekan berharap para peserta dapat belajar dan berbagi pengalaman dari narasumber sehingga dapat berkontribusi bagi jumlah dan kualitas pangan diwilayah pulau selai itu lewat seminar ini juga dapat menarik animo dari lulusan SMA masuk Fakultas Pertanian sehingga Sumber Daya Manusia yang ada pada akhirnya dapat menjaga jumlah dan kualitas pangan di wilayah pulau.
Webinar Nasional Pemuliaan Tanaman pada intinya ingin memeberikan pemahaman bahwa Pulau-pulau kecil merupakan ekosistem yang rapuh terhadap tekanan seperti perubahan iklim. Dari aspek agroekosistem, pulau-pulau kecil memiliki daerah aliran sungai (DAS) yang pendek, fisiografi perbukitan dengan sebagian kecil kelas kemampuan lahan yang sesuai (Kelas I s/d IV USDA) dan sebagian besar dengan kemampuan lahan yang tidak sesuai (Kelas V s/d VIII USDA) untuk tindak agronomis. Inovasi sistem pertanian pulau-pulau kecil di Maluku yang menjamin keberlanjutan ekologis dan budaya adalah melalui pendekatan sistem pertanian konservasi yang pada akhirnya menjamin keberlanjutan ekonomis manusia pulau. Keadaan ini berdampak bagi program pemuliaan tanaman, khususnya tanaman pangan. Lanjutnya, Untuk mendukung sistem pertanian konservasi, maka pemuliaan tanaman di pulau-pulau kecil yang rentan, sudah harus menganut filsafat ‘revolusi hijau lestari’ dengan prinsip utama ‘fit the variety to the environment’. Perubahan genetika tanaman (genetic improvment) dilakukan agar varietas baru yang dihasilkan sesuai dengan keadaan lingkungan. Sedikitnya dua hal yang perlu dilakukan agar program pemuliaan tanaman dapat menginovasi sistem pertanian konservasi di pulau-pulau kecil. Pertama, menetapkan tujuan dan metode pemuliaan pemuliaan tanaman yang sesuai untuk pulau-pulau kecil, dan Kedua adalah pengujian interaksi genotipe × lingkungan untuk mendeskripsikan mega environment suatu varietas yang sesuai pada pulau-pulau kecil.