UNPATTI,- Pada hari Sabtu, 12 September 2020 pukul 08.00 WIT bertempat di Negeri Hukurila, Kecamatan Leitimur Selatan, berlangsungnya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Penanggulangan Covid-19 Berbasis Komunitas Di Kota Ambon Kerjasama Universitas Pattimura Dengan Pemerintah Kota Ambon.
“Tim yang berproses selama kegiatan pengabdian tersebut sebanyak 25 orang. Seluruh aktivitas pengabdian berlangsung, dilaksanakan berdasarkan pedoman pada buku panduan yang disiapkan. Pada tanggal 24 Juli 2020 dilakukan pendekatan sosial pada 3 lokasi. Hasil pendekatan sosial tersebut kemudian didiskusikan secara intensif oleh masing-masing koordinator lapangan di Desa/Negeri bersamaan dengan anggota tim”, tutur Ketua Tim, Tontji Soumokil dalam menyampaikan laporan. Lanjut, ketika tim mulai berproses dilapangan secara acak pada tanggal 24 Juli 2020, banyak dijumpai dengan berbagai persoalan yang cukup kompleks, salah satunya adalah terbentuknya persepsi masyarakat “Covid-19 tidak ada di Desa/Negeri setempat, tetapi Covid-19 ada di pusat Kota Ambon”.
Soumokil menambahkan, warga sangat percaya pada berita-berita HOAX tentang Covid-19 yang beredar dalam masyarakat melalui Media Sosial dan Media Masa. Disamping itu, persoalan yang sangat prinsip dijumpai yaitu berkembangnya stigma negativ tentang Rapid Test. Beliau berharap agar kita mencari solusi untuk tidak terpengaruh dengan berita-berita HOAX dan selalu menjaga imun tubuh serta menjaga ketahanan pangan lokal. “Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan aktivitas tim dilapangan, maka tim selalu berkoordinasi dengan Dekan FISIP dan Kedokteran untuk melakukan rapat atau evaluasi setiap minggunya, untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh tim” ungkap Soumokil. Beliau mengucapkan terimakasih kepada Rektor Universitas Pattimura yang selalu menyediakan waktu untuk menerima tim dalam berkomsultasi serta berbagai bantuan yang diberikan kepada tim.
Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler dalam sambutannya mengatakan Pemerintah Kota Ambon mendukung secara penuh kegiatan Pengabdian Masyarakat kerjasama Universitas Pattimura khususnya Fakultas ISIP dan Kedokteran. Dalam berbagai diskusi dengan tim, untuk mengubah prilaku masyarakat harus berbasis komunitas. “Walaupun dalam berbagai tantangan yang cukup tinggi, namun tim terus berupaya untuk mencapai hasil”, tutur Syarif Hadler.
“Saya, atas nama Pemerintah Kota Ambon mengajak dan menghimbau kita semua, untuk tetap mematuhi Protokol Kesehatan”, ujar Syarif Hadler. Lanjutnya, kita tidak tahu kapan Covid-19 akan berakhir?, karena itu tugas dan tanggungjawab kita masyarakat Kota Ambon terus berikhtiar agar terhindar dari Covid-19.
Syarif Hadler menambahkan, diberikan apresiasi dan penghargaan kepada Universitas Pattimura khususnya Fakultas ISIP dan Kedokteran, Ketua Tim beserta anggota dan seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, atas partisipasinya sehingga kegiatan ini berhasil dijalankan sesuai dengan apa yang diharapkan walaupun terdapat terkendala yang dihadapi. Diharapkannya, kegiatan ini bukan hanya memberikan pemahaman kepada masyarakat Kota Ambon tentang Covid-19, tetapi dengan Covid-19 maka pola hidup masyarakat Kota Ambon dapat dibenahi dengan baik lewat aspek ekonomi, sosial dan kesehatan.
Kesempatan yang sama, sambutan disampaikan oleh Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. M. J. Saptenno, S.H, M. Hum mengatakan, kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, walaupun kita berada ditengah Pandemi Covid-19, namun masih terpelihara dan dunia saat ini dalam keadaan perang. “Perang tanpa senjata dan berburu, perang tanpa tantangan manusia, perang tanpa batas dan perjanjian, perang tanpa medan tempur tanpa melihat tempat suci dan perang tanpa batas, semuanya berpulang dari dalam diri masing-masing”, ujar Prof Saptenno.
Lanjutnya, musuh terbesar kita saat ini adalah Pandemi Covid-19 dan bagaimana kita dapat menyikapi hal ini untuk bertarung melawan Pandemi Covid-19. “Kita bias menghadapinya, kita akan bertahan hidup jika memperhatikan Protokol Kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pimpinan tertinggi setempat”. Prof Saptenno menambahkan, Universitas Pattimura bekerjasama dengan Pemerintah Kota Ambon, namun semuanya kembali kepada masyarakat setempat. “Kami boleh memakai teori yang beranekaragam, tapi jika masyarakat tidak patuh, maka semuanya akan sia-sia yang telah dikerjakan oleh pihak setempat”, katanya. Prof Saptenno berharap, masyarakat Kota Ambon dapat mematuhi Protokol Kesehatan agar Pandemi Covid-19 dapat berakhir. Kegiatan dilanjutkan dengan Penyerahan Piagam Penghargaan kepada Raja Negeri Laha, Hukurila dan Kepala Desa Wayame.