UNPATTI,- Jurusan Sosial Ekonomi – Prodi Penyuluhan Pertanian Fakultas Pertanian UNPATTI bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Maluku mengadakan WEBINAR “Stunting dan Covid-19 – Dilema Menuju Indonesia Emas 2045” Sabtu, 25 Juli 2020.
WEBINAR tersebut menghadirkan Narasumber Prof.drh. M. Rizal Martua Damanik, MRepSc., PhD (Diputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN) sebagai Keynote Speaker, Dra. Renata Rego (Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku dan Ir. Wardis Girsang, M.Si., PhD (Dosen Fakultas Pertanian Jurusan Sosek Universitas Pattimura. dalam WEBINAR ini juga menampilkan Pembahas yaitu dr. Melkyal Pontoh, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku), Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si (Staf Ahli Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Stunting, Kantor Wakil Presiden RI), Moderator Dr.Ir.Inta P.H. Damanik, M.Si (Dosen Fakultas Pertanian Jurusan Sosek Universitas Pattimura) dan Special Guestnya Ibu. Widiya Murad Ismail (Duta Parenting Maluku, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku).
Rektor Universitas Pattimura Prof. M.J. Saptenno dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Panitia dan Pimpinan Fakultas Pertanian serta BKKBN yang menginisisasi kegiatan penting ini. Berdasarkan data yang disampaikan bahwa parenting di Maluku masih sangat tinggi oleh karena itu dibutuhkan kebijakan-kebijakan dari berbagai pihak termasuk pihak Universitas dan institusi yang lain untuk bagaimana kita melihat masalah ini untuk sesuatu yang harus kita perangi segera.
Parenting adalah sesuatu yang membutuhkan penanganan secara holistic dan yang paling penting bagaimana kita membangun suatu kebijakan kedepan untuk mempersiapkan keluarga terutama ibu-ibu hamil agar mereka lebih peduli pada asupan gizi yang baik dan melahirkan generasi penerus yang berkualitas dan itu dibutuhkan peran dari pemerintah pusat, pemerintah daerah bahkan sampai ke lingkup kecil RT dan RW, tutur Prof.Saptenno.
Lanjutnya parenting merupakan suatu masalah bagi kita bersama sehingga Fakultas Pertanian mengambil langkah yang cepat karena ini adalah sesuatu hal yang penting, “Sebagai Ilmuan dibutuhkan kajian-kajian secara akademik dan juga hal-hal yang bersifat praktis akan melahirkan suatu pemikiran yang utuh untuk kita bisa mengambil kebijakan bersama”. Covid-19 berpengaruh pada berbagai aspek antara lain aspek kesehatan dan pendidikan, tetapi juga bersentuhan dengan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat dari sisi pertanian dan perikanan.
Mari kita diskusikan masalah Parenting ini, kita padukan semua bidang pendidkan yang ada pada kita dan yang lebih penting bagaimana kita bisa bekerja sama dengan semua kemampuan yang ada pada kita dan menyentuh langsung setiap masyarakat dengan sungguh – sungguh agar apa yang kita lakukan sekarang dapat bermanfaat bagi setiap orang. “Kandungan adalah segalanya karena itu sebagai ilmuan kita harus memberi penyuluhan sehingga masyarakat paham bagaimana menjaga kandungan, memberikan asupan gizi yang baik dan agar melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkepribadian yang baik untuk membangun Provinsi Maluku lebih maju lagi”, ungkap Prof. Saptenno.
Dr. Ir. Inta Damanik, M.Si yang menjadi moderator pada kegiatan WEBINAR Stunting dan Covid-19 – Dilema Menuju Indonesia Emas 2045 mengatakan kegiatan ini merupakan agenda tahunan akademik yang sudah di canangkan oleh jurusan SOSEK, kemudian diharapkan dapat juga dilaksanakan di prodi-prodi dan Laboratorium- Laboratorium, akan tetapi kerena dampak bencana alam (gempa) dan pandemic covid 19, kegiatan ini baru terlaksana.
Dilihat dari kegiatan WEBINAR yang marak di lakukan sekarang ini Stunting sangat jarang di ambil menjadi topic dari WEBINAR tersebut sementara Stunting nyata di masyarakat, bukan berarti kita miskin akan tetapi ada dan juga bagaimana Indonesia Emas 2045 yang di agendakan Presiden Joko Widodo. Dari keprihatinan tersebut maka Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi mengangkat tema “Stunting dan Covid-19 – Dilema Menuju Indonesia Emas 2045”, ungkap Dr. Inta Damanik.
Lanjutnya Webinar ini bertujuan untuk bagaimana kita menghadapi masalah Stunting ditengah Pandemi Covid-19 dan bagaimana kita menyikapi kemiskinan di Maluku yang tingkat pendapatan masyarakat semakin menurun dan baby boom yang terjadi dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar maka orang bekerja dari Rumah (WFH), dari fenomena- fenomena tersebut dapat di takutkan menjadi peningkatan Stunting di Maluku.
Kesimpulan dari Webinar ini adalah Stunting tidak bisa di kerjakan persektor harus ada lintas sektoral dan harus bersinergitas antar instansi termasuk juga penggerak masyarakat dan stunting membutuhkan penanganan. Ada titik terang dimana Rektor Universitas Pattimura Prof.Dr. M .J. Saptenno, SH.,M.Hum mengatakan mari kita membuat satu desa Binaan Unpatti yaitu Desa Anti Stunting dengan harapan adanya Kolaborasi antara Fakultas Pertanian UNPATTI dengan Fakultas-Fakultas yang lain di Universitas pattimura, tutur Dr. Inta.
Dengan dihadirkanya Narasumber yang kompeten dalam bidangnya maka diharapkan Webinar ini mampu memberikan solusi untuk menurunkan angka Stunting di Maluku, ungkap Dr. Inta