UNPATTI,- Pusat Penelitian Rempah dan Tanaman Obat Universitas Pattimura (Puslitro), melaksanakan Webinar dengan tema Atsiri Maluku: Peluang Pengembangan Untuk Bahan Fitofarmaka, Sabtu (21 November 2020).
Indonesia sebagai negara tropis mempunyai keanekaragaman hayati seperti minyak atsiri (Essential Oil) yang sangat beragam, bermanfaat dan dapat digunakan di berbagai bidang industry, farmasi, penelitian, kosmetik dan banyak lagi kegunaannya. Tanaman penghasil minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150 – 200 spesies. Tren pemakaian produk-produk organik dan Pandemi Covid-19 19 turut mengangkat pamor penggunaannya minyak atsiri. Perhatian banyak pihak terhadap potensi minyak atsiri di wilayah timur Indonesia termasuk di Maluku, menjadi suatu tantangan bagi pengembangan potensi tersebut untuk dijadikan suatu produk unggulan.
Kegiatan Puslitro Unpatti yang bertujuan untuk mempublikasikan Atsiri Maluku, rempah dan obat dalam suatu kajian ilmiah kepada dunia akademik, pelaku usaha dan masyarakat ini, merupakan suatu upaya peran Universitas Pattimura dalam mengembangkan produk yang unggul yang mampu memberi nilai tambah kepada petani penyuling dan masyarakat kecil, tentunya dengan menjaga kualitas mutu dari produk yang nantinya akan dihasilkan.
Rektor Univesitas Pattimura, Prof. Dr. M. J. Saptenno, S.H., M.Hum dalam sambutannya pada webinar menyampaikan apresiasi untuk pelaksanaan kegiatan ini dan perhatian khusus bagi rempah dan tanaman obat yang ada di Maluku. “Saat ini terjadi degradasi, mungkin karena adanya kebijakan yang kurang pro terhadap pengembangan rempah dan tanaman obat. Pandemi Covid-19 19 yang kita rasakan saat ini, kemudian membuat para peneliti lebih fokus pada rempah dan tanaman obat”, ungkap Prof. Saptenno.
Prof. Saptenno berharap, para Narasumber dapat memberikan masukan yang berharga untuk pengembangan minyak atsiri dan fitofarmaka dengan kajian akademis. Lanjut disampaikan Perguruan Tinggi harus mempunyai kepedulian terhadap sumberdaya alam yang ada di Maluku sehingga perlu dikembangakan penelitian-penelitian yang mendalam, agar dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. “Di Maluku ada banyak jenis tanaman obat yang bermanfaat untuk dijadikan produk yang unggul, terutama ketika kita akan menghadapi era new normal. Pengembangan riset dan kajian ilmiah serta kerjasama dengan dunia industri perlu dibangun, untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Kiranya hasil webinar ini dapat dipublikasikan untuk kepentingan bangsa dan negara” ujar Prof Saptenno.
Fokus pembahasan dalam webinar ini adalah minyak atsiri yang arahnya kepada Fitofarmaka, yakni bahan tanaman yang bisa dikembangkan untuk obat dan herbal.
Moderator pada kegiatan ini adalah Prof. Dr. Ir. Gun Mardiatmoko, M.P., dengan menghadirkan Narasumber :
1. Dr. Ir. I. Marzuky, M.Si – Ketua Puslitro Unpatti – “Profil Atsiri Maluku Karakteristik dan Prospek Untuk Fitofarmaka”
2. Prof. Dr. Ir. Sandra A. Aziz, M.S – Tropical Biopharmaca Research Centre, IPB – “Aromatherapy – Studi Potensi Bungan Kemuning (Murraya paniculata)”
3. Prof. Dr. H. J. Sohilait – Guru Besar FMIPA Unpatti – “Komposisi Kimia Beberapa Minyak Atsiri Maluku”
4. Dr. M. Nindatu, M.Kes – Dosen/Peneliti FMIPA Unpatti – “Fitofarmaka Minyak Atsiri untuk Produk Kesehatan”
“Universitas Pattimura melalui Puslitro siap dan berupaya untuk mengembangkan secara ilmiah minyak atsiri dalam berbagai produk dan inilah pentingnya kita memulai supaya apa yang dirintis mendapat dukungan yang luas“, hal ini dikatakan Dr. Ir. I. Marzuky, M.Si, Ketua Puslitro Unpatti. Lanjut dikatakan perlunya sinergitas antara lembaga terkait dengan pengembangan rempah dan tanaman obat, dengan Perguruan Tinggi khususnya Universitas Pattimura untuk menghasilkan produk-produk yang unggul.
Saat ini Universitas Pattimura telah menghasilkan produk Minyak Atsiri Puslitro dalam kemasan roll on dan spray. Kedepan Puslitro Univesitas Pattimura akan mempublikasikan produk-produk herbal dan makanan kesehatan serta membangun kerjasama dengan dunia industri dan mitra kerja lainnya, sebagai suatu upaya berkelanjutan.
Kegiatan yang mendapat antusias dari para peserta webinar yang ada diseluruh wilayah Indonesia, baik dosen, peneliti, pemerhati, instansi yang terkait, mahasiswa dan masyarakat umum, membuktikan bahwa peminat minyak atsiri, rempah dan tanaman obat, meningkat dari waktu ke waktu, terutama dalam masa pandemi ini.
Maju Puslitro Unpatti dengan produk yang unggul. Hotumese… !!!