UNPATTI,- Pelaksanaan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XLVII Gelombang ke II Tahun Ajaran 2020/2021 digelar secara virtual dengan Tema “Membangun Desa Melalui KKN” dan diselenggarakan tanggal 7-8 April 2021.
Ketua Pengelola Mata Kuliah KKN, Dr. Samuel Ritiauw, M.Pd dalam laporannya mengatakan KKN merupakan salah satu aktifitas studi wajib yang menjadi komitmen dalam pelaksanaan tri dharma terutama pengabdian kepada masyarakat, untuk menyebarkan IPTEK dan berperan dalam pembangunab. Universitas Pattimura dilaksanakan dalam 3 bentuk yakni KKN Reguler, KKN Tematik dan KKN Mandiri. KKN Tematik dan Mandiri merupakan strategi implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menjadi komitmen Universitas Pattimura dalam memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi mahasiswa dalam mangembangkan diri didalam dan diluar kampus. KKN Mandiri memungkinkan mahasiswa untuk menentukan lokasi dengan durasi yang ditetapkan oleh pengelola KKN dan memungkinkan mahasiswa menyelesaikan skripsi secara fleksibel.
Lanjut dikatakan pengelola melakukan kemitraan dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Maluku melalui 10 program prioritas pembangunan desa yang harus diimplementasikan mahasiswa di lokasi KKN, dan kemitraan dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan Provinis Maluku dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dimana mahasiswa akan menjadi agen untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang makanan yang sehat.
Jumlah Mahasiswa yang mengikuti KKN 1.789 Mahasiswa yang akan ditempatkan di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat dengan mekanisme disesuaikan kondisi Pandemi Covid-19.
Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. M. J. Saptenno, S.H., M.Hum saat membuka kegiatan KKN mengatakan, KKN diharapkan menjadi sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa dan diterapkan di tengah masyarakat dengan memperhatikan filosofi, aspek perpaduan, interdisiplin dan komprehensif, lintas sektor, luas dan prakmatis dan bagaimana mahasiswa berupaya untuk mendorong partispasi masyarakat. Rektor berharap dengan pelaksanaan KKN ini, mahasiswa akan mampu memiliki wawasan yang luas, pola pikir yang berbeda, punya inovasi dan kreatifitas dan mampu menciptakan perubahan ditengah masyarakat. Dihari kedua, Mahasiswa dibelakali dengan Materi dari Dosen Pembimbing lapangan.
Materi yang disampaikan pada Hari pertama pelaksanaan Pembekalan adalah Peran mahasiswa KKN dalam mendukung pembangunan desa di Provinsi Maluku, yang disampaikan oleh Nur Assagaf, S.E., M.Si Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinis Maluku; Edukasi Obat dan Makanan Masa Pandemi disampaikan oleh Imam Taufik, M.Farm., Koordinator kelompok substansi informasi dan komunikasi pada BPOM Provinsi Maluku; Implementasi KKN sebagai Mata Kuliah Wajib Unpatti dalam mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka, disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. F. Leiwakabessy., M.Pd; Pengabidan Kepada Masyarakat Tanggungjawab Pendidikan Tinggi disampaikan oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unpatti, Prof Dr. Ir. Domingggus Malle., M.Sc.
Ditemui ditempat terpisah, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pattimura, Prof. Dr. Ir. Dominggus Malle, S.Pt., M.Sc mengatakan, pelaksanaan KKN mengacu pada Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Kami menggunakan Platform KKN sebagai proses belajar bermasyarakat dan membelajarkan masyarakat, yang berarti mahasiswa diharapkan mampu belajar dari setiap persoalan yang ada didalam masyarakat kemudian mencari solusi atau alternatif pemecahan sehingga mahasiswa mampu memberikan kontribusi pemikiran untuk memecahkan persoalan di masyarakat. Mahasiswa juga akan hadir sebagai agen pembelajaran artinya apa yang menjadi pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki digunakan untuk memperkaya pengetahuan masyarakat dengan cara menstransferkan keilmuan itu lewat penciptaan inovasi atau model-model pendekatan sosial, sehingga masyarakat belajar dari apa yang mahasiswa miliki.
Saya berharap kegiatan KKN ini dapat memberikan pencitraan baik baik institusi. “Jadi apabila mahasiswa berada di tengah masyarakat dan memberikan sesuatu yang berarti, maka respons dari masyarakat tersebut akan meningkat, ini namanya promosi institusi, dan nilai sosial institusi akan tercermin dari apa yang mahasiswa lakukan di masyarakat”, ujar Prof. Malle.