UNPATTI,- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat kembali melakukan kegiatan Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode I Tahun 2021, melalui penyelenggaraan Focus Group Discussion Informan Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi 2021. Kegiatan yang yang dilakukan secara rutin ini, didasarkan pada kebutuhan KPI Pusat melihat secara berkelanjutan kualitas program siaran Indonesia dan hasil FGD ini diharapkan menjadi referensi untuk pengembangan penyiaran televisi di Indonesia.
Kegiatan yang dilaksanakan di Swiss-Belhotel, Senin, (31/5), dihadiri oleh Komisioner KPI Pusat Hardly Stefano , Rektor Universitas Pattimura Prof. Dr. M.J. Saptenno, Dekan Fakultas ISIP Prof. Dr. T. Pariela, M.A., Para Dosen Ilmu Komunikasi FISIP yang bertindak selaku Pengendali Lapangan Daerah dan informan ahli, serta perwakilan Media Penyiaran di Maluku.
Dalam sambutannya, Dekan FISIP Prof Tony Pariela mengatakan, kegiatan ini penting dalam rangka perumusan kebijakan yang berbasis pada data dan riset. Kegiatan yang telah dilakukan secara berkesinambungan oleh KPI dan pelaksanaan FGD ini diharapkan memberikan rekomendasi yang tepat dan edukatif, sehingga nantinya bermutu. “FGD ini sangat penting karena kita berada dalam situasi pandemi diamana sebagian besar orang menghabiskan waktunya ditengah keluarga menyaksinakan berbagai tayangan televisi dan itu berarti ada korelasi positif antara tayangan televisi yang bermutu dengan pendidikan yang bisa diperoleh melalui tayangan itu”.
Lanjutntya, Prof Pariela berterima kasih kepada KPI pusat yang selama ini berkenan mempercayai FISIP UNPATTI untuk melakukan riset tiap tahun “Semoga kita bisa memberikan yang terbaik, mengkonsulidasi dan memberikan kontribusi pemikiran dalam rangka perumusan kebijakan berbasis data dan riset”, ujarnya.
Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. M. J. Saptenno., SH., M.Hum dalam sambutannya mengatakan FGD yang dilakukan ini diharapkan menjadi ajang sharing dan akan mendapat masukan, yang nantinya akan dilaporkan secara sistimatis dan perlu diuji, dianalisis melalui teori dan konsep dengan metode ilmiah dan melahirkan sebuah hasil riset indeks kualitas program siaran televisi yang bermanfaat bagi masyarakat. “kita harus melakukan penelitian secara mendalam untuk mendapatkan hasil penelitian yang benar-benar akurat dan oleh karenanya dibutuhkan pengkajian yang maksimal”. Rektor memberikan apresiasi kepada KPI Pusat dan FISIP Unpatti atas terselenggaranya FGD ini.
Dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan, Komisioner KPI Pusat Hardly Stefano mengatakan KPI kali ini mengajak media dalam ruang-ruang diskusi agar hasil riset bisa menjadi pemantik diskusi-diskusi di ruang publik. “Ada masyarakat yang menginginkan infomasinya dalam bentuk top news atau talkshow yang padat informasi, tetapi ada juga masyarakat yang membutuhkan hiburan ada persoalan kualitas disini. Inilah alasan KPI melakukan riset salah satu dasarnya adalah adanya Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran dan ini yang akan dilakukan riset”, ujarnya
Televisi sebagai industri dimulai sejak bermunculan televisi swasta tahun 1990. Semua yang diproduksi pasti berkaitan dengan hukum pasar namun harus mempertimbnkan kualitas. Artinya program siaran apapun yang dibuat unsur kualitasnya harus menjadi perhatian. “Hal ini yang ingin kita stimulasi melalui riset indeks kualitas “Riset menjadi penting karena Indonesia saat ini sementara berada pada posisi transisi penyiaran dari analog kepada digital, ketika masuk ke siaran digital kebutuhan akan data hasil riset untuk menunjang pembuat kebijakan menjadi sangat diperlukan.
Hardly berharap support dari pimpinan Universitas Pattimura terkait desiminasi hasil riset ini agar bisa diketahui oleh “Diseminiasi bisa dibuat dalam bentuk santai, lebih gaul dalam bentuk social media, atau dalam bentuk podcast. Hardly berharap dengan diskusi-diskusi ini akan berkembang diskusi yang lebih luas dan melibatkan masyarakat umum, sehingga ketika KPI membuat kebijakan adalah didasarkan pada hasil-hasil riset. “Dari waktu ke waktu kita akan tetap menjaga kualitas penyiaran walaupun mungkin tidak seideal yang diharapkan tetapi kita menjada agar jangan sampai memberikan dampak-dampak yang negatif terhadap anak dan remaja kita. Terima kasih untuk Unpatti atas support dan bimbingan terkait proses ini”, ujarnya.