UNPATTI,- Rektor Universitas Pattimura Prof. Dr. M. J. Saptenno, S.H., M.Hum, membuka secara resmi pelaksanaan kegiatan Seminar Nasional Archipelago Engineering Ke-4 dengan tema Inovasi Teknologi Bagi Pembangunan Wilayah Kelautan Kepulauan dalam Era Normal Baru, yang dilaksanakan Fakultas Teknik Universitas Pattimura, melalui ruang virtual, Selasa (6 Juli 2021).
Dalam sambutan, Rektor memberikan apresiasi kepada Fakultas Teknik yang telah menggagas pelaksanaan seminar yang menghadirkan beberapa narasumber dari luar negeri. “Bagaimana Fakultas Teknik berperan mengembangkan inovasi-inovasi di wilayah kepulauan dengan berbagai macam tantangan konektifitas, transportasi, budaya masyarakat kepulauan, pendidikan dan aspek-aspek lainnya yang tentunya membutuhkan pemikiran yang strategis”, ujarnya. Lanjut dikatakan saat ini terdapat dua proyek nasional yang akan berlangsung di Maluku yakni eksploitasi blok masela dan pelaksanaan Lumbung Ikan Nasional. Kegiatan ini membutuhkan kesiapan dan kearifan kita semua terutama Fakultas Teknik dengan inovasi dan sumberdaya manusianya. “Inovasi adalah adanya perubahan yang terjadi saat ini dan bagaimana kita masuk dan mendorong terutama berkolaborasi dengan keilmuan lainnya, saling memadukan untuk menyelesaian persoalan di wilayah kepulauan secara bertahap, dan tentunya pemikiran para ilmuan pada Fakultas Teknik juga dibutuhkan oleh pemerintah”. Rektor berharap melalui kegiatan ini ada implementasi nyata dan hasil diskusi ini dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun kabupaten kota, “yang terpenting adalah teknologi, inovasi dan lainnya harus mengarah kepada pengembangan ekonomi yang bernilai, jika tidak kita akan gagal dan menyisakan persoalan kemiskinan dan ketenagakerjaan”, tutur Rektor.
Ketua Panitia Pelaksana Ir. M. F. Noya, M.T dalam laporannya mengatakan penyelenggaraan kegiatan ini merupakan rangkaian dari pelaksanaan Dies Natalis Fakultas Teknik ke 51 tahun 2021, dengan tujuan peningkatan Fakultas Teknik dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di wilayah kelautan kepulauan. Seminar ini ini diikuti oleh para dosen, peneliti dan praktisi dan membahas berbagai artikel pada bidang yang ada pada Fakultas Teknik Unpatti dan 370 peserta baik dari berbagai universitas di Indonesia
Seminar Nasional Archipelago Engineering Ke-4 menghadirkan para nasumber
- Thiago Castro Fereira – Laboratory For Experiment in Translation Federal University Of Minas Gerais, Brazil
- Hae June Lee, Ph.D – Departement of Electrical Engineering Pusan National University, South Korea
- Ali Rajabipaor – Struktural Engineering and Asset Management Charles Darwin University, Australia
- Ir. I.N.G Wardana., M. Eng., Ph.D – Guru Besar Teknik Mesin Universits Brawijaya
- Ir. W. R. Hetharia, M.App., Sc, FRINA – Dekan Fakultas Teknik Unpatti
- Dr. Ir. M. Tukan, BSE, M.T – Guru Besar Maritime Transport Fakultas Teknik Unpatti
Dekan Fakultas Teknik Dr. Ir. W.R. Hetharia, M.App., Sc, FRINA, mengatakan seminar Nasional Archipelago Engineering Ke-4 yang dilaksanakan tahun ini bersifat semi internasional karena menghadirkan 3 narasumber dari Brasil, Korea Selatan dan Australia dan 1 narasumber speaker dari Universitas Brawijaya dan 2 narasumber dari Unpatti, “seminar ini tujuannya untuk mengembangkan inovasi teknologi wilayah kepulauan dalam masa normal baru, dimana Fakultas Teknik sebagai bagian dari Institusi Pendidikan Indonesia, harus berkontribusi dan bukan hanya melakukan, pengajaran, pengabdian dan penelitian saja, tetapi lebih dari itu melakukan inovasi baik bersifat teoritis maupun paket yang siap diimplemantasikan kepada stakeholder”. melalui kegiatan ini dekan berharap dapat menghasilkan output bagi pengembangan teknologi di Indonesia. Lanjutnya topik yang dipilih adalah wilayah kepulauan. Dari data statistik banyak provinsi diwilayah kepulauan memiliki tingkat kemiskinan, namun perlu dicatat bahwa banyak provinsi kepulauan memiliki kekayaan alam, masalahnya bagaimana kita harus bisa mengembangkan potensi yang ada.
Fakultas teknik unpatti telah menciptakan inovasi yang dihasilkan seperti kapal-kapal kecil anti tenggelam, pendingin dan lainnya yang langsung diserahkan kepada nelayan, namun tentunya dibutuhkan pula peran pemerintah untuk bekerjasama dalam upaya pengembangan iptek secara berkelanjutan.
Sukses dan terus berkarya…!!!
Hotumese…!!!