UNPATTI,- Universitas Pattimura menjadi ‘Tuan Rumah’ Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN) ke-XX Tahun 2021. Kegiatan berlangsung dari tanggal 27 – 31 Oktober 2021, di Gedung Auditorium Universitas Pattimura mengusung tema “Modernisasi LDK Dalam Meneguhkan Moderasi Beragama dan Kebangsaan Indonesia”. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si.
Gubernur Maluku yang diwakili oleh Ir. Habiba Saimima, M.Si (Asisten II Adminitrasi Umum) menjadi Keynote Speaker, dan membawakan materi dengan tema “Maluku Sebagai Poros Maritim Indonesia”. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kapolda Maluku yang diwakili oleh Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Drs. M. Rum Ohoirat., Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. M. J. Saptenno, S.H, M.Hum., Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, H. Jamaludin Bugis, S.Ag., Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Abdullah Latuapo, M.Pdi., para Wakil Rektor Unpatti., Rektor IAKN Ambon., Rektor IAIN Ambon serta perwakilan mahasiswa Peserta FSLDKN ke-XX dari masing-masing Perguruan Tinggi di Indonesia.
Pentas Sanggar Teater Hila dengan tema “Konflik Maluku Tahun 1999”., pembacaan ayat suci Tilawah dan Saritilawah oleh Ustadz Josan Kelirey, S.Hi dan Raudah Nahumarury., Pemberian Cendera Mata., pembawaan doa oleh Ketua MUI Provinsi Maluku, menjadi rangkaian kegiatan ini.
Wakil Menteri Agama RI, Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si dalam sambutan saat membuka acara FSLDKN XX mengatakan, ada dua faktor pembeda dari forum-forum sebelumnya yang pernah saya hadiri yaitu :
- Kampus Perguruan Tinggi dikenal sebagai lingkungan masyarakat ilmiah tempat lahirnya sarjana dan calon pemimpin bangsa;
- Lembaga Dakwah Kampus merupakan suatu kegiatan yang mendekatkan para mahasiswa dengan ajaran agama sebagai jalan hidup akan menyelamatkan manusia
Lewat FSLDKN ke-XX, beliau berharapakan lahirlah Cendikiawan yang bertaqwah dan berakhlak.
Rektor, Prof. Dr. M. J. Saptenno, S.H, M.Hum dalam sambutan mengatakan, Universitas Pattimura merupakan sebutan dari Kampus Orang Basudara karena semua mahasiswa yang berasal dari 34 provinsi didalamnya terdapat suku, etnis, agama, budaya dan latar belakang yang berbeda. “Saya terharu melihat apa yang tadi dipentaskan oleh Sanggar Teater Hila yang menceritakan kondisi konflik pada tahun 1999 mencekam Provinsi Maluku dan Kota Ambon sehingga semuanya itu sangat memprihatinkan bagi semua orang”, kata Prof. Saptenno.
Beliau juga mengatakan, Lembaga Dakwah Kampus hadir dan menjadi bagian dari aktifitas mahasiswa di Unpatti. Hal terpenting adalah nilai-nilai kebenaran yang perlu disampaikan kepada siapa saja, karena peran LDK dalam berdakwah harus dilaksanakan dengan baik. “Ketika saya menjadi rektor untuk periode ke-2 di tahun yang ke-6 dan saya sudah mendapatkan 3 pengurus LKD Al-Ikhwan Unpatti. Saya juga memberikan penghargaan bagi mereka karena kegiatan apapun yang mereka lakukan selalu berdiskusi sehingga terjalin komunikasi yang baik”, ujar beliau.
Beliau berharap, dengan adanya FSLDKN ke-XX yang saat ini berlangsung di Maluku – Kota Ambon dapat terlaksana dengan baik, sehingga nilai-nilai sosial maupun kearifan lokal juga perlu dipertahankan, karena Maluku telah menjadi Laboratorium Perdamaian.
Beliau juga mengucapkan terimakash kepada Wakil Menteri Agama RI yang berkenan hadir, semoga hubungan kerjasama yang sudah dibangun selama ini bisa terjalin dengan baik.
Pesan Rektor, mari kita belajar dari apa yang sudah dipentaskan tadi, kembali ke wilayah maupun kampus masing-masing dan tebarkan nilai-nilai positif supaya Indonesia menjadi damai.
Kesempatan yang sama, Ketua LDK Al-Ikhwan Unpatti, Abdul K. J. Galela dalam sambutan mengatakan, Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Nasional yang merupakan suatu forum silaturrahim dan pusat koordinasi bagi 38 Pusat Koordinasi Daerah (Puskomda), 505 Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dan 25.215 pengurus LDK yang mempersatukan, mengkolaborasikan serta mengoptimalkan seluruh potensi untuk membentuk pemuda terutama anggota LDK agar kehadirannya dapat memberikan solusi nyata bagi bangsa Indonesia. “Inilah yang menjadi semangat FSLDK Nasional ke-XX, yang mengadakan serangkaian kegiatan dan diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah FSLDK Nasional mengambil peran sebagai penjaga asa Indonesia Emas 2045”, ungkap Galela.
Galela juga mengatakan, selama berlangsungnya FSLDK Nasional ke-XX terdapat serangkaian acara kelas pararel yaitu Simposium Nasional, Sarasehan Kebangsaan, Malam Bakudapa, Seminar dan Lokakarya Nasional, Mega Inspiring Talk, Dialog Publik Nasional, Konferensi Pemuda Satu Bangsa, Mahakarya Pemuda Indonesia. Terdapat juga kelas special yakni Training for Trainer untuk perwakilan LDK diseluruh Indonesia dan Kelas Sidang Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional sebagai forum tertinggi di FSLDK Nasional. Selain kelas special yang telah disebutkan, juga terdapat lomba-lomba yang telah diselenggarakan sebagai rangkaian pra-acara FSLDK Nasional ke-XX yaitu Mahakarya Pemuda Indonesia, Concern terhadap kompetisi ide-ide UMKM Digital dan pemberdayaan serta Pattimura Islamic Festival seperti lomba film pendek, podcast, tiktok hingga vlog yang berada dalam bingkai tema dakwah digital connect the universe. Kegiatan hari terakhir mengajak para peserta yang berasal dari wilayah diseluruh Indonesia menjelajahi spot-spot wisata sebagai aksi promosi pariwisata lokal di Provinsi Maluku dan Kota Ambon. Kegiatan ini juga akan ditutup dengan Gala Night yang terdiri dari makan patita bersama dan malam penganugerahan pada Grand Closing.
#UniversitasPattimura
#HumasUnpatti
#FSLDKNXX2021