UNPATTI,- Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi, Dr. Muspida, M.Si membuka Fokus Group Diskusi “Agenda 45 menuju 100 tahun NKRI – Tahun Emas Maluku yang Sejahtera”. Dalam FGD tersebut dibahas juag topik terkait Kemandirian Pangan dan Energi. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Lantai 2 Rektorat Universitas Pattimura, Rabu (31 Agustus 2022).
Dalam sambutannya Dr. Muspida mengatakan ketahanan pangan di kawasan timur Indonesia tentunya hampir memiliki kesamaan dalam keragaman pangan. Universitas Pattimura telah ditunjuk oleh Presiden RI sebagai Koordinator Ketahanan Pangan di empat provinsi di kawasan timur yakni Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
“Kita perlu mengeksplorasi sumberdaya alam di Maluku karena semuanya itu memiliki keterkaitan dalam kebutuhan pangan dan energi. Unsur-unsur keterpenuhan sumberdaya alam di Maluku sangat banyak dan perlu dimanfaatkan dengan baik”, ujar Dr. Muspida.
Dr. Muspida menambahkan, selain topik Kemandirian Pangan dan Energi di Maluku, masalah krisis listrik juga perlu diperhatikan karena desa-desa pedalaman di Maluku masih belum mendapatkan sumber listrik dengan baik. Kebutuhan energi listrik khususnya energi terbarukan juga perlu dikembangkan untuk keterpenuhan kebutuhan masyarakat. Beliau berharap lewat FGD ini akan melahirkan beberapa kebijakan dan rekomendasi dalam kemandirian pangan dan energi.
Fokus Group Diskusi tersebut dihadiri oleh akademisi Universitas Pattimura, dan Institusi yang terkait, dan bertujuan untuk dilakukannya proses penyusunan RPJP 2025 – 2045 inisiatif masyarakat, yang bermakna stratregis karena akan menjadi panduan bahan menuju tahun emas RI 2029.
Ketua Panitia penyelenggaraan FGD Yosa Soukotta, S.Sos mengatakan, FDG yang berlangsung disaat ini untuk membahas 2 topik yaitu Kemandirian Pangan dan Energi. Hasil dari diskusi ini akan dilakukan uji publik di Jakarta dan selanjutnya akan dibawah dalam akbar besar yang belangsung di Kota Jombang, Jawa Timur. Kemudian diserahkan kepada Presiden RI dan selanjutkan diserahkan kepada pemerintahan yang terpilih periode 2025 – 2045.
Dikatakan melalui kegiatan ini untuk menjembatani masyarakat terhadap program-program yang tidak terakomodir. Beliau berharap, semoga diskusi yang berjalan disaat ini dapat menghasilkan rumusan rencana yang terarah pada pembangunan pangan dan energi agar semua pelaksanaan RPJP tersebut dapat teratasi. Para peserta yang hadir juga kiranya dapat memberikan kontribusi pikiran untuk kemajuan bangsa Indonesia.