UNPATTI,- Pusat Studi Bahasa Universitas Pattimura menyelenggrakan Workshop Penyusunan Modul Ajar bagi guru-guru kelas Mata Pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris pada jenjang SD dan Guru Mata Pelajaran Matematika, IPA dan Bahasa Inggris Untuk jenjang SMP di Aula Lantai Dua Gedung Rektorat Unpatti, Senin (19/12)
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari (19,20 dan 29 Desember 2022) secara hybrid menghadirkan pemateri Prof. Dr. F. Leiwakabessy, M.Pd dengan moderator Jopi Andy Lesnussa, M.Si ; Dr. Aanatasija Limba, M.Pd di moderatori G. Haumahu, S.Si., M.Stat ; Dr. Maruanaya, M.Ed di moderatori Inggrit O. Tanasale, Ph.D ; Prof Julians Marantika, M.Pd, Jopi Andry Lesnussa, M.Si, dan M.M. Nikijuluw, S.Pd., MA
Ketua Penyelenggara Kegiatan yang juga adalah Ketua Pusat Studi Bahasa Universitas Pattimura M. M. Nikijuluw, S.Pd., MA dalam laporannya mengatakan kegiatan Asistensi ini difokuskan untuk mata pelajaran dasar di Sekolah Dasar yaitu mata pelajaran Matematika dan Bahasa Ingris dan pada jenjang SMP pada mata pelajaran IPA, Matemetika dan Bahasa Inggris dengan jumlah sekolah yang terlibat adalah 25 sekolah pada Kecamatan Leitumur Selatan Kota Ambon dan Kecamatan. Leihitu, Lehitu Barat, serta Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah. Lanjut dikatakan Tim Pengajar Unpatti merupakan para dosen dengan bidang ilmu terkait (dosen Fakultas MIPA, Fakultas KIP dan praktisi bahasa Inggris yang adalah pengajar bahasa Inggris pada unit Pusat Studi Bahasa Unpatti), mereka mengajar dua kali seminggu pada sekolah-sekolah tersebut dari tanggal 5 – 17 Desember lalu. Setiap peserta dapat mengikuti workshop di hari ini namun untuk finalisasi penyusunan modul sampai dengan publikasi adalah peserta aktif terpilih dan uji coba modul di sekolah akan dilakukan pada tanggal 27 – 28 Desember 2022 mendatang.
Diaktakan juga luaran yang dihasilkan yaitu penulisan 4 modul ajar matematika SD dan SMP, Modul IPA dan Bahasa Inggris dan juga penulisan Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang disusun secara bersama oleh dosen pengajar mata pelajaran dan guru mata pelajaran pada kegiatan Asistensi Mengajar.
Rektor Universitas Pattimura yang diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik Pro. Dr. F. Leiwakabessy, M.Pd dalam sambutannya membuka kegiatan mengatakan kegiatan ini merupakan kesempatan berharga dan sangat bermanfaat bagi para peserta kerena ini memuat informasi-informasi ilmiah dan ilmu pengetahuan serta ketrampilan dan kemampuan yang ingin disampaikan perguruan tinggi bagi para peserta yang adalah guru SD dan SMP. Lanjutnya Asistensi mengejar merupakan program pemerintah yang merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang adalah program unggulan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset Dan Teknologi dimana siapapun yang ingin mengikutinya baik itu mahasiswa maupun dosen pendamping harus lulus seleksi yang sangat ketat, dan program ini juga satu dari delapan bentuk pengajaran dari MBKM Unpatti. Para mahasiswa dan dosen pendamping yang ditempetkan disekolah tugasnya untuk membantu sekolah yang nota bene guru-guru di sana. Unpatti yang adalah Perguruan Tinggi menerima output dari jejak pendidikan sebelumnya, sering kita terjebak pada paradigma saling menyalahkan seperti PT sering menyalahkan lulusan SMA tidak berkualitas, SMA menyalahkan lulusan SMP tidak bagus begitu demikain SMP menyalahkan SD, SD menyalahkan TK dan TK menyalahkan orang tua. Perguruan Tinggi sebagai garda terakhir bertugas untuk memperbaiki SDMnya dengan tugas utama yaitu Tridharma (pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) tiga hal ini harus dijalankan oleh para dosen dengan demikian dilakukannya kegiatan ini karena salah satu masalah di sekolah yaitu kualitas guru dan sara prasarana dengan demikian para dosen unpatti turun untuk mengajar para guru di sana untuk mendapatkan kemempuan yang luar biasa.
Prof. Leiwakabessy memberikan apresiasi bagi para Tim Pengajar Unpatti yang memberikan hari mereka untuk mengabdi di sekolah-sekolah.
Dari kegiatan ini Prof. Leiwakabessy berharap para peserta setelah kegiatan ini dapat menyususn buku ajar sendiri yang bisa diimplementasikan dalam bentuk project di kegiatan pembelajaran di sekolah masing-masing dan para peserta juga di berikan sertifikat dan tambahan penghargaan bagi yang berprestasi yang mana Modul Buku Ajarnya bisa dicetak. Diharapkan juga ada shere informasi antara para guru dan dosen untuk program-program Merdeka Belajar terbaru. “Ketika kita tidak mengerti dengan baik isi materi yang akan di ajarkan kepada para peserta didik maka kita tidak bisa menyusun modul dengan baik, maupun mengajar dengan baik, namun ketika kita sudah menguasai isi materi dengan baik maka dengan percaya diri kita akan hadir di kelas dan kita mampu menerapkan ilmu yang kita peroleh kepada para peserta didik” tutupnya.
Hotumese!!!!