UNPATTI,- Prof. Dr. Teddy Christianto Leasiwal, SE.,M.Si, dikukuhkan sebagai guru besar Bidang Ilmu Ekonomi Pembangunan, dalam Rapat Terbuka Luar Biasa Senat Univeritas Pattimura, di Aula Gedung Rektorat, Senin 8 Januari 2023. Dalam Pidato pengukuhan dengan judul “Foreign Direct Investment Sebagai Spillover Effect Pertumbuhan Ekonomi Pada 6 Pulau Besar Di Indonesia”, Prof Teddy mengatakan salah satu wacana yang menonjol dalam konteks perekonomian suatu negara adalah mengenai pertumbuhan ekonomi, meskipun ada wacana lain seperti pengangguran, inflasi datau kenaikan harga barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lainnya. Bagi sebuah bangsa, pencapaian tingkat pertumbuhan ekonomi seperti keberhasilan mengurangi angka penggangguran dan menciptakan stabilisasi inflasi merupakan suatu ukuran keberhasilan kebijakan dalam perekonomian negara tersebut. Oleh karenanya negara berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan optimal melalui berbagai kebijakan dalam perekonomian pada sektor yang menjadi motor penggerak diantara investasi baik yang dilakukan oleh pihak asing (PMA) maupun dilakukan oleh pemerintah atau pihak dalam negeri (PMDN), yang diharapkan mampu meningkatkan Gross Domistic Produc (GDP).
Dijelaskan, menurut para ahli dan beberapa penelitian yang ada terbukti Penanaman Modal Asing dalam Bentuk Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment – FDI) tebukti memberikan efek multiplier sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi pada negara penerima. Kondisi Indonesia dalam FDI maupun PMDN mengalami perubahan yang cukup signifikan dan realisasi FDI cenderung mengalami tren peningkatan.
Provinsi-provinsi yang ada pada pulau-pulau di Indonesia memiliki karakteristik FDI yang berbeda namun pada umumnya masih terkonsentrasi pada pemanfaatan sektor yang potensial yang bersumber dari natural resource selain manufaktur. Dampak dari FDI terhadap pertumbuhan ekonomi masih merupakan kajian yang sangat konversional dalam ekonomi pembangunan. FDI sangat penting bukan dari mana investasi itu berasal namun lebih dari itu FDI pada umumnya membawa teknologi dan manajemen yang lebih baik. Dengan kata lain FDI adalah salah satu “mesin” lain dalam memacu pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang. Negara-negara yang pertumbuhannya pesat membutuhkan FDI yang besar dibandingkan dengan negara yang laju pertumbuhannya lebih rendah.
Prof Leasiwal menggarisi poin penting bahwa FDI merupakan salah satu sumber yang penting bagi Indonesia, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. FDI merupakan pilihan penting yang masih diperlukan karena keterbatasan modal dan teknologi ; Ketergantungan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia khususnya 6 kepulauan besar di Indonesia terhadap pemanfaatan sektor potensial (Sumber Daya Alam). Sebagai factor pendorong pertumbuhan, masih tinggi khususnya sumber daya alam. Jika dilihat lebih jauh pemanfaatan sektor potensial lebih banyak mengandalkan sektor sumberdaya alam. Padahal kita ketahui bahwa sumber daya alam tidak akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka waktu yang panjang, karena sektor ini tidak dapat diperbaharui, sehingga perlu adanya reorientasi pemanfaatan SDA yang ada bagi pertumbuhan ekonomi di 6 pulau besar ; Faktor Stabilitas, Ekonomi dan Keamanan khususnya di 6 pulau besar, cukup rentan terhadap gejolak keamanan dan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Lanjutnya, dampak spillover FDI terhadap pertumbuhan ekonomi adalah, peningkatan produktivitas, meningkatnya inovasi dan kreativitas, meningkatnya kualitas sumberdaya manusia dan pengembangan infrastruktur. Namun perlu diperhatikan bahwa dampak Spillover FDI bervariasi tergantung berbagai faktor diantaranya jenis, sektor dan tingkat interaksi FDI dan lainnya.
Prof Leasiswal mengatakan terdapat beberapa “langkah klasik” yang perlu dilakukan pemerintah Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, yakni : Pertama, Tingkatkan kualitas foreign direct investment (DFI) ; Kedua, Peningkatan produktifitas sektor industri ; Ketiga, Tingkatkan eksport berbasis bahan baku lokal ; Keempat, Lakukan pemetaan ulang sektor sektor potensial unggulan dengan memperhatikan nilai ekonomis dan karakteristik ekonomi pulau ; Kelima, Penataan efektifitas birokrasi pemerintahan khususnya pada sektor ekonomi.
“kita menyadari Indoensia memiliki banyak pulau dan hal ini dapat menjadi tantangan dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi yang merata. Pemahaman bahwa pendekatan yang seragam mungkin tidak efektif dan perlu adanya pendekatan khusus dan berbeda untuk setiap wilayah dalam menstimulan pertumbuhan ekonomi dan Foreign Direct Investment (FDI)” tutupnya.
Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. F. Leiwakabessy, M.Pd berharap Universitas Pattimura juga akan menjadi motor penggerak dan center of excellence bagi pengembangan keilmuan di berbagai bidang termasuk bidang ekonomi dan mampu memberikan berbagai kontribusi pemikiran untuk pengembangan Universitas Pattimura, daerah, bangsa dan negara.
Rektor juga berharap akan lahir guru besar lainnya di Universitas Pattimura yang mampu mengembangkan Universitas Pattimura, bekerja cepat dan tuntas bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Selamat atas Pencapaian Gelar Guru Besar.
#UniversitasPattimura
#HumasUnpatti
#Prof.TeddyChristiantoLeasiwalDikukuhkanSebagaiGuruBesarBidangIlmuEkonomiPembangunan