UNPATTI,- Mendesiminasi pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat, dosen, mahasiswa maupun peneliti mengenai pentingnya upaya konservasi kuskus menjadi tujuan pelaksanaan kegiatan Webinar yang diselenggarakan oleh Program Studi Magiter Manajemen Hutan Universitas Pattimura, dengan topik “Strategi Konservasi Kuskus Dimasa Akan Datang”, Rabu, 21 Oktober 2020.
Kuskus adalah mamalia berkantung (Marsupialia) nokturnal termasuk dalam famili Phalangeridae. Kelompok hewan ini persebarannya terbatas di Indonesia bagian timur (Sulawesi, Maluku, Papua dan Pulau Timor) dan merupakan satwa liar yang dilindungi oleh pemerintah sejak tahun 2018.
Prof. Dr. Gun Mardiatmoko selaku ketua Program Studi Magister Management Hutan mengatakan, Species endemic ini ternyata menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat wilayah, Sulawesi, Maluku dan Papua, sebagai sumber protein daging, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Hampir diseluruh wilayah atau pulau-pulau di Maluku mengkonsumsi kuskus dan ini merupakan kebiasaan mayarakat yang selau menikmati lezatnya daging kuskus apabila perburuan ini terus dilakukan dan menciptakan adanya pasar satwa liar ini akan membahayakan terhadap kelestarian kuskus sendiri. Oleh karena itu program studi Managemen Hutan sesuai keilmuannya melakukan kajian, yang didahului dengan sosialisasi pada tanggal 15 Oktober 2020, di Desa Wakasihu, Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, terkait Konservasi Kuskus. Bahwa didaerah tersebut masyarakatnya sesuai ajaran agamanya tidak mengkonsumsi daging Kuskus tetapi masyarakat disekitar desa tersebut sering melakukan perburuan terhadap kus-kus. Dalam upaya untuk melakukan konservasi kuskus, Pemerintah Desa dihimbau untuk bersama menjaga kelestarian kuskus dengan membatasi perburuan dari masyarakat sekitar. Lanjut dikatakan “setelah melakukan sosialisasi kita melakukan webinar ini dengan menghadirkan para pakar dibidang parasitology, genetik, juga akademisi, praktisi dan unsur pemerintahan, yang berkompeten dibidangnya dengan harapan bahwa ada output yang nantinya dihasilkan untuk menjaga kelestarian kuskus”.
Direktur Pascasarjana Universitas Pattimura Prof. Dr. Ir. A. S.W. Retraubun, M.Sc, dalam sambutannya mengatakan bahwa Kuskus merupakan salah satu jenis satwaliar yang dilindungi oleh pemerintah. Kuskus adalah hewan berkantung (marsupial), aktif di malam hari (nocturnal), berekor panjang yang kuat (prehensile), dan masuk dalam famili Phalangeridae, yang menyebar terbatas hanya di Indonesia Bagian Timur (Sulawesi, Maluku, Papua, dan Pulau Timor) Saat ini keberadaan Kuskus terancam karena maraknya perburuan liar oleh masyarakat yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemenuhan konsumsi protein hewani masyarakat di daerah pedalaman Papua. Perburuan kuskus di Maluku masih terus berlangsung terutama untuk kebutuhan konsumsi protein hewani masyarakat. Kondisi ini masih terus berlangsung, sehingga jika dibiarkan maka dapat menyebabkan penurunan jumlah populasi di alam bahkan dapat menuju pada kepunahan jenis. Strategi konservasi kuskus secara in-situ maupun ex-situ merupakan langkah cerdas yang perlu segera dilakukan guna menjamin kelestarian satwa kuskus dimasa depan. Kondisi habitat dalam ketersediaan sumber pakan menjadi penting diperhatikan sehingga kuskus dapat tetap menggunakan relungnya dan tidak melakukan migrasi ke tempat lain. Demikian juga dinamika populasi kuskus menjadi perhatian dalam mengkaji potensi kuskus dalam upaya mempertahankan populasi kuskus yang sesuai dengan kondisi kawasan. Sehingga dipandang perlu dilaksanakan sebuah upaya pencerahan kepada masyarakat melalui kegiatan webinar yang dilaksanakan oleh Program Studi Magister Manajemen Hutan Universitas Pattimura Ambon
Moderator kegiatan ini Maya. M. S. Puttileihalat, S.Hut., MP, dengan menghadirkan narasumber :
- Danny H. Pattipeilohy, S.Pi., M.Si (Kepala BKSD Maluku) – dengan topik “Peranan BKSD Maluku Dalam Pengelolaan Jenis-Jenis Tumbuhan Dan Satwa Liar di Lindungi di Maluku”.
- Rony Marsyal Kunda, M.Sc ( Dosen Fakultas MIPA Universitas Pattimura) – dengan topik “Kajian Genetik (DNA Barcoding) Kuskus”.
- Freddy Patiselanno, Ph.D (Kepala Lab Fakultas Peternakan Universitas Negeri Papua) dengan topik “Kajian Etnoozologi Kuskus”
- (C) Prasetyarti Utami, S.Si., M.Si (Prodi Biologi Fakultas Science dan Teknologi Universitas Terbuka/ Prodi S3 Biologi Universitas Soedirman Purwokerto) – dengan topik “Kajian Parasitologi Kuskus (Endo Parasit & Ekto Parasit Kuskus)
- Henderina Lelloltery, S.Hut., MP (Fakultas Pertanian Unversitas Pattimura) – dengan topik “Potensi Satwa Liar (Kuskus) Sebagai Objek Ekowisata”.
Ada beberapa output yang ingin dicapai dari kegiatan ini, antara lain, adanya kajian akademis terkait konservasi kuskus yang nantinya tertuang dalam sebuah buku, tercipta forum khusus untuk pemerhati kelestarian kuskus, adanya Pusat Penelitian terkait konservasi kuskus dan hewan langkah lainnya serta bagaimana caranya membentuk suatu pengembangan ekowisata yang berbasis khusus kuskus sehingga orang tidak lagi memburu tetapi mengembangkan objek wisatanya ecotourism, dan melestarikan kuskus.
Peserta yang mengikuti kegiatanini sekitar 180 orang peserta ini dari hampir seluruh wilayah di Indonesia, bukan hanya wilayah Sulawesi, Maluku, papua dan Pulau Timor saja.
Seluruh pelaksanaan kegiatan webinar berjalan dengan baik, dan kedepannya program Magister Management Hutan Universitas Pattimura akan melakukan kolaborasi dengan institusi terkait dalam konservasi kuskus tetapi juga dengan pemerintahan, tokoh agama dan tokoh masyarakt untuk bisa bersama menjaga kelestarian kus-kus dimasa akan datang.
Kedepan Magiter Manajemen Hutan Universitas Pattimura juga akan melakukan webinar-webinar dengan topik-topik yang terkait dengan bidang keilmuan. Sukses untuk pelaksanaan Webinar ini.
Hotumese…!!!