UNPATTI,- Indonesia sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan keanekaragaman hayati laut terbesar (mega marine biodiversity) memiliki kekayaan sumber daya alam laut yang sangat potensial guna meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat melalui penelitian dan penerapan teknologi. Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan tugas pembangunan dan rehabilitasi Marine Center Unpatti (Universitas Patttimura) yang berlokasi di Hila, kabupaten Maluku Tengah, Kamis (8/7).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) telah menjadi salah satu agenda prioritas Presiden Joko Widodo bersama Wapres Ma’ruf Amin. “Kami ditugaskan melanjutkan pembangunan prasarana pendidikan guna mendukung peningkatan kualitas SDM. Manfaatkan fasilitas yang sudah dibangun. Generasi mendatang harus lebih pintar karena fasilitasnya lebih baik,” kata Menteri Basuki.
Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pekerjaan pembangunan Marine Center Unpatti dilaksanakan melalui 2 (dua) tahapan yang dimulai pada tahun 2019 dan diselesaikan pada pertengahan 2021.
Pembangunan tahap pertama dilaksanakan melalui kontrak tahun jamak (MYC) Desember 2019 hingga November 2020, yang terdiri atas pembangunan Gedung Kuliah Bersama, Gedung Learning Center, Gedung Laboratorium I dan II, Gedung Workshop/Bengkel serta Kolam Budidaya.
Sedangkan tahap kedua dilanjutkan melalui pembangunan Asrama, Rehabilitasi Gedung Laboratorium III, Rehabilitasi Rumah Dinas Kopel 4 (empat) unit, Utilitas Air dan Listrik, Dermaga, Landscape, Rehabilitasi Slipway, Kolam Larva serta Kolam Benih.
Iwan mengatakan, pembangunan Marine Center Tahap II yang dimulai pada Agustus 2020 telah selesai 100% sejak Maret 2021 dan telah dilakukan Serah Kelola pada Jumat 9 Juli 2021. Paket pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Nailaka Indah, konsultan manajemen konstruksi PT. Gapssary Mitra Kreasi KSO PT. Miftah Multi Design, serta CV. Fatek Engineering Consultant sebagai konsultan perencana ini senilai Rp 32,8 miliar.
“Serah Kelola ini sebagai “test drive” untuk menguji-coba keandalan bangunan sebelum aset ini diserahkan secara tetap kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan tuntasnya pembangunan gedung ini, menjadi bukti bahwa Kementerian PUPR turut berkontribusi bagi pengembangan SDM Unggul untuk mencapai cita-cita Indonesia Maju”, ujar Iwan.
Serah Kelola dilaksanakan oleh Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku, Abdul Halil Kastella kepada Rektor Universitas Prof. Dr. M. J. Saptenno, SH., M.Hum. (sumber : Biro Komunikasi Publik PUPR)