UNPATTI,- Program Pascasarjana Univeristas Pattimura menggelar Ujian Terbuka Promosi Doktor Bidang Ilmu Kelautan Promovendus Yan Maruanaya melalui Disertasi berjudul “Model Pengelolaan Ekowisata Hiniotaniv’re (Rhincodon typus) Berbasis Masyarakat Hukum Adat Di Kampung Akudiomi Dalam Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih”, yang berlangsung di Aula Lantai II Gedung Rektorat Unpatti, Rabu (12/1).
Sidang Promosi Doktor dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. A. S. W. Retraubun, M.Sc, sekaligus sebagai Promotor, Ko-promotor I Dr. Ir. S. F. Tuhumury, M.Sc dan Ko-promotor II, Dr. James Abrahamsz., S.Pi., M.Si., Penguji Prof. Dr. Ir. D. A. J. Selanno, M.Sc., Dr. Ir. L. Siahainenia, M.Si dan Dr. Ir.Y. Natan, M.Si., Penguji Akademik, Dr. Dra. J. A. B. Mamesah, M.Si dan Dr. Ir. J. A. Pattikawa,M.Sc., serta penguji Eksternal Prof. Dr. Ir. Dietrich G. Bengen, DAA., DEA dan Dr. Yoisye Lopulalaan, S.Pi., M.Si., selaku Dekan Perikanan dan Ilmu kelautan.
Yan Maruanaya dalam pemaparan disertasinya menjelaskan salah satu keunikan dari Taman Nasional Teluk Cenderawasi (TNTC) adalah menjadi lokasi kemunculan organisme langka yaitu Hiu Paus. Hiu Paus (Rhincodon typus) yang dalam bahasa lokal disebut Hiniotaniv’re menjadikan lokasi TNTC sebagai habitat maupun migrasi masuk. Kemunculan Hiniotaniv’re tidak terjadi diseluruh perairan dalam kawasan TNTC, melainkan hanya diperairan bagian selatan yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Nabire, yaitu di perairan Kwatisore dalam wilayah petuanan atau hak ulayat laut kampong Akudiomi, Distric Yaur.
Lanjutnya Fenomena kemunculan Hiniotaniv’re secara tetap sepanjang tahun menjadi ciri khas perairan Kwatisore, yang memberikan peluang pengambangan ekowisata minat khusus yang dapat mendatangkan pemasukan. Pengelolaan ekowisata Hiniotaniv’re yang berbasis masyarakat adat menjadi tuntutan yang harus dipenuhi, mengingat selama ini potensi sumberdaya alam yang berada dalam wilayah adat diekspoitasi dan masyarakat adat lebih berstatus menjadi penonton. Melihat kondisi tersebut maka diperlukannya upaya pengembangan ekowisata yang diprioritasikan pada model pegambangan Hiniotaniv’re berbasis Masyarakat Hukum Adat Kampung Akudiomi dalam kawasan konservasi Taman Nasional Teluk Cenderawasih dengan tujuan untuk menganalisis aspek bioekologi hiniotaniv’re di perairan Kwatisore., Kesesuaian perairan Kwatisore untuk pengembangan ekowisata Hiniotanive’re., Peranan dan pemberdayaan masyarakat adat dalam pengelolaan ekowisata Hiniotaniv’re di perairan Kwatisore., Kebijakan pemerintah Kabupaten Nabire dan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) serta instani terkait pada ekowisata Hiniotanive’re berbasis masyarakat adat di perairan Kwatisore dan Membangun model pengelolaan ekowisata Hiniotanive’re berbasis masyarakat adat di kampong Akudiomi.
Melalui disertasi ini Yan Maruanaya mengharapkan adanya kajian secara detail tentang arah migrasi dan pola rotasi individu – individu Hiniotanive’re di/dan/ke perairan Kwatisore dan peranan masyarakat adat dalam pengembangan ekowisata Hiniotanive’re untuk pencapaian tingkat pendapatan masyarakat adat kampung Akudiomi.
Yan Maruanaya berhasil memperoleh Gelar Doktor dengan nilai IPK 3,87 Predikat Sangat Memuaskan setelah berhasil mempertahankan disertasinya didepan para penguji.
#UniversitasPattimura
#HumasUnpatti
#PromosiDoktorBidangIlmuKelautan
#BeritaUnpatti
Luar biasa, saya sebagai warga Nabire mengucapkan terima kasih telah memberikan informasi melalui Disertasi berjudul “Model Pengelolaan Ekowisata Hiniotaniv’re (Rhincodon typus) Berbasis Masyarakat Hukum Adat Di Kampung Akudiomi Dalam Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih” dan sangat bangga punya “Kakabu” Yan Maruanaya berhasil memperoleh Gelar Doktor dengan nilai IPK 3,87 Predikat Sangat Memuaskan.
Tuhan Memberkati 🙏🙏🙏