Pada hari ini Selasa 28 April 2015, Sekertaris Daerah Provinsi Maluku, Ibu Ros Far Far meresmikan implementasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT ) di Provinsi Maluku. Peresmian dilakukan di dua tempat sekaligus yaitu Pelabuhan Penyeberangan Kapal Ferry Galala dan Pujasera Universitas Pattimura, dalam bentuk elektronifikasi atau penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran.
Peresmian hari ini merupakan kelanjutan GNNT yang secara nasional telah dicanangkan oleh Bank Indonesia Kantor Pusat Jakarta pada tanggal 14 Agustus 2014. Melalui gerakan ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku ingin mendorong masyarakat Maluku lebih banyak menggunakan sistem dan instrument pembayaran non tunai dalam melakukan transaksi pembayaran. Dengan transaksi non tunai yang mudah, aman, dan praktis, diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat ke dalam sistem pembayaran. Sedangkan transaksi non tunai yang lebih transparan diharapkan dapat membantu upaya pencegahan dan identifikasi tindak kejahatan.
Industri perbankan di Maluku secara umum telah cukup siap menghadapi GNNT. Sebagian besar mesin ATM di Maluku, Khususnya Ambon, telah dilengkapi dengan fasilitas pengisian ulang (top-`up) kartu elektronik. Bahkan, di beberapa toko maupun restoran di Ambon telah dijumpai mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk melayani transaksi dengan menggunakan kartu elektronik.
Dengan adanya peresmian GNNT hari ini, transaksi-transaksi keuangan yang masih dilakukan dengan menggunakan uang tunai diharapkan ke depan dapat diubah menjadi transaksi non tunai. Adapun sasaran akhir GNNT ini adalah mewujudkan Less Cash Society (LCS) dengan tiga garis besar program, yaitu edukasi dan perlindungan konsumen, pembayaran elektronik oleh pemerintah dan sektor publik, serta berkembangnya industri sistem pembayaran.