Senin, 21 Maret 2016,Pukul 10.00 WIT, bertempat di ruang kerja Rektor, Prof. Dr. M. J. Saptenno, SH., M.Hum yang baru dilantik sebulan lalu sebagai Rektor Universitas Pattimura menerima Tim kerja dari Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri yang menggagas suatu forum diskusi dalam format Foreign Policy Lecture dalam rangka kerjasama sub-regional Timor Leste-Indonesia-Australia Growth Triangle (TIA-GT).
Perhelatan diskusi dilaksanakan di Aula Rektorat Lt II yang dibuka oleh Rektor UNPATTI ini bertujuan memperoleh kajian dan rekomendasi terhadap berbagai kebijakan luar negeri yang berkelanjutan. Hal ini merupakan suatu langkah upaya percepatan pertumbuhan dan pengembangan kawasan ekonomi serta pengembangan bidang lainnya di wilayah KTI oleh pemerintah pusat yang merupakan bagian RPJMN 2015-2019 pemerintahan Jokowi-JK.
Diskusi dihadiri oleh civitas akademika, pejabat Pemda Maluku dan Pejabat Kemenlu RI. Sebagai narasumber adalah Duta Besar Djauhari Oratmangun (mantan Dirjen ASEAN) dan Prof. David Price (Charles Darwin University, Australia) dan Prof. Dr. Tonny Donald Pariela, MA. (Guru Besar Ilmu Sosial Unpatti), Beberapa gagasan dan rekomendasi yang dapat disimpulkan dari forum diskusi ini, antara lain: Universitas Pattimura ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan ini, olehnya itu UNPATTI dituntut proaktif dan tanggap terhadap perkembangan isu-isu TIA-GT. Unpatti bersama dengan Pemda Maluku secara lebih intens diharapkan mengupayakan dan mendiskusikan langkah strategis dalam upaya perkembangan kerjasama TIA-GT ini, salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah melalui program pemberian beasiswa yang diharapkan dapat teralokasi pada APBD Maluku bagi mahasiswa studi lanjut S2 dan S3 dengan minat di bidang pertambangan, gas dan perminyakan serta keahlian bidang geologi dalam rangka penyiapan SDM untuk Blok Masela. Pengimplementasian kerjasama Unpatti dengan CDU dapat di addendum melalui program pertukaran Dosen dan Mahasiswa khususnya dalam peningkatan kapasitas berbahasa Inggeris dan peningkatan kearifan budaya lokal Maluku, disamping kerjasama penelitian dan program Postdoc.
Diskusi ini berlangsung selama kurang lebih dua jam dengan berbagai masukan dan saran dari para peserta, ditutup dengan pemberian cindera mata dan buku kepada Prof. Price selanjutnya diakhiri dengan makan siang bersama. HOTUMESE…!!!